Wednesday, June 19, 2013

Daun Tomat sebaga Pestisida Alami

Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami, tapi perlu waspada dan hati-hati, sebab ketika daun tomat dipakai sebagai pestisida alami bisa bersifat racun bagi manusia. Gunakan sarung tangan, penutup hidung, dan mulut pada saat kita menyemprotkan ke tanaman.

Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami. Dapat digunakan untuk membasmi kutu daun, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, lalat putih, jamur, dan bakteri pembusuk. 

Cara membuatnya sebagai berikut:
 
Pertama, ambil daun tomat kira-kira seberat 1 (satu) kilogram. Pakai sarung tangan ketika memetik daun tomat.
 
Kedua, daun tomat dimasak dalam 2 (dua) liter air selama 30 menit. 

Ketiga, tambahkan lagi potongan-potongan daun tomat, batang tomat, dan buah tomat sebanyak 2 (dua) genggam, dan tambahkan pula 2 (dua) liter air. Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama 6 jam (1/2 hari).

Keempat, disaring dan tambahkan 1/4 batang sabun.
 Cairan telah bisa digunakan sebagai insektisida dan fungisida alami.

Semprotkan cairan ini setiap 2 (dua) hari sekali bila jumlah serangga pengganggu cukup banyak.
 

HATI-HATI:
 
  • DAUN TOMAT KETIKA DIPAKAI SEBAGAI INSEKTISIDA DAN FUNGISIDA BERSIFAT RACUN BAGI MANUSIA.
  • ADA UNSUR KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM DAUN TOMAT MENJADI JAUH LEBIH PEKAT KONSENTRASINYA.
  • KANDUNGAN UNSUR KIMIANYA ADALAH SENYAWA ALKALOID YANG DISEBUT ‘TOMATINE’ YANG TERDAPAT PADA DAUN DAN BATANG TOMAT.
  • RACUN INI DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN PENCERNAAN YANG SERIUS.
  • GUNAKAN SARUNG TANGAN, PENUTUP HIDUNG, PENUTUP MULUT KETIKA MEMETIK, MEMASAK, MENYARING, DAN MENYEMPROTKAN BAHAN INSEKTISIDA DAUN TOMAT INI.
http://clearwaste.blogspot.com

Monday, June 17, 2013

PGPR dari Akar Putri Malu


Mikroba Akar Putri Malu

Jika kita perhatikan tumbuhan putri,ada fakta yang menarik yaitu pertama,putri malu sangat invasif terhadap tanaman lain dalam suatu ekosistem dimana dia hidup.Artinya,putri malu berkembang sangat cepat  melebihi  populasi tanaman lain.Kedua,putri malu tahan terhadap cekaman abiotik,bisa kita perhatikan dia lebih tahan terhadap kekurangan air daunnya pun selalu nampak hijau royo-royo disaat kemarau panjang sekalipun .Seandainya kita tebangpun putri malu akan cepat kembali survive.Dari fakta tersebut dapat kita maknai,pasti ada sesuatu yang luar biasa di area perakaran  sehingga mampu memberi “hidup” bagi si putri malu.

Jika menilik dari sukunya,tumbuhan putri malu termasuk saudara jauh dari kedelai,kacang tanah dan kacang hijau yang memiliki “pabrik pupuk” berupa bintil-bintil akar.Dalam bintil-bintil akar tersebut bermilyar-milyar konsorsium koloni mikroba bersimbiosis mutualisme  dengan akar putri malu.Dalam beberapa literatur jenis mikroba yang ada dalam rizosfer akar putri malu sbb:

Rhizobium:Adalah bakteri gram negatif aerob dalam suku Rizhobiaceae yang bersimbiosis dengan inang tertentu seperti pada tumbuhan suku leguminosa dan kacang-kacangan.Mikroba ini menginfeksi akar sehingga timbul bintil-bintil.Beberapa penelitian melaporkan rizhobium mampu menambat nitrogen,melarutkan fosfat dan kalium sekaligus.Sehingga karena faktor inilah tanaman putri malu begitu tangguh dan selalu nampak hijau walau dalam kondisi tanah yang kritis sekalipun.

Bacillus sp:Adalah jenis bakteri yang “numpang hidup” pada rizosfer akar.Salah satu manfaat bakteri ini adalah kemampuannya untuk melarutkan fosfat dan kalium serta menghasilkan zpt pemacu pertumbuhan tanaman,juga menekan perkembangan mikroba patogen.

Pseudomonas putida:Adalah salah satu strain Bakteri Pseudomonas sp  yang biasa menghuni rizosfer akar.Bukti ini dikuatkan oleh penelitian Ir.Yenny Wuryandari MP ketika menyampaikan disertasinya untuk memperoleh gelar doktor ilmu pertanian di UGM Yogyakarta yang menyebutkan Pseudomonas putida yang disolasi dari perakaran putri malu mampu menekan serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan bakteri Ralstonia Solanacearum pada tembakau di Sumatera Utara.

Actinomycetes:Adalah bakteri yang dikenal memiliki kemampuan menghasilkan antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri patogen tular tanah.Bakteri ini banyak hidup sekitar perakaran tumbuhan berakar serabut termasuk tumbuhan putri malu.Seperti yang dilaporkan dalam penelitian Rachdia cit hashim tahun 2003 tentang actinomycetes yang hidup dalam perakaran putri malu.

Cara perbanyakan PGPR Putri Malu:

Bahan-bahan yang disiapkan:

Segenggam akar putri malu+tanah masukkan dalam 400 cc air mineral,diamkan 3 hari.
Kedelai : 250 gram
Gula pasir : 1 sendok makan
Udang rebon : 1 sendok teh atau jika tidak ada bisa pake terasi 40 gram
Air mineral : 1,5 liter

Cara pembuatan :

1.    Rebus semua bahan diatas selama 20 menit,dihitung dari pertama kali mendidih.

2.    Saring dan masukkan air rebusan kedalam wadah/jerigen yang steril

3.    Tunggu sampai dingin kurang lebih 24 jam.

4.    Masukkan air yang berisi inokulan PGPR dalam larutan media biak dan tutup rapat.

5.    Goyang-goyang media sesekali agar mikroba cepat berbiak.

6.    Buka tutup jerigen jika penuh dengan gas.

7.    PGPR jadi jika berbau harum khas tapai dan jerigen sudah tidak kembung lagi +- 7hari.


CARA APLIKASI :

1.   Bisa dikocor ke pangkal batang dengan dosis 10 cc/liter air.

2.   Sebagai aplikasi rendam benih lombok dll.dengan dosis seperti diatas.

3.   Interval pengocoran 1-2 minggu sekali.

4.   Bisa dikocor ke lahan sawah 3 hari sebelum benih ditanam.

http://ceritanurmanadi.wordpress.com

Mikro Organisme Lokal (MOL)


Apa itu MOL ?
MOL adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal. Kalau Mikro Organisme, kita sudah paham pengertiannya. Untuk Lokal, adalah banyak pengertian. Lokal bisa diartikan “dibuat sendiri”. Jadi pengertiannya MO yang kita buat sendiri. Boleh dibilang, yang membuat MOL tsb adalah formulator.
Lokal, bisa juga diartikan organisme yang berada di daerah/di lingkungan kita. Jadi, mikro organisme tsb adalah MO yang sudah beradaptasi dengan baik di sekitar lingkungan kita.

Fungsi MOL
Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa dengan MOL dan Pupuk Kompos  buatan sendiri, petani SRI Organik dapat berbudidaya padi tanpa pupuk kimia. Dan, hasil  panennya sangat tinggi.
Menurut saya, langkah awal untuk memulainya adalah membuat MOL. Dari MOL inilah, dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos. Dalam hal ini MOL bisa disebut sebagai starter/decomposer.
Dan juga MOL dapat digunakan sebagai pupuk cair pada aplikasi pemupukan. Bisa juga MOL sebagai ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Selain itu, MOL dapat juga sebagai pengurai atau “pabrik pupuk” sehingga unsur hara dapat diserap oleh akar tanaman.

Bahan Utama Pembuatan MOL
Untuk memahami cara pembuatan MOL, ada beberapa poin yang harus dipahami terlebih dahulu. Minimal, ada 3 poin yang harus ada dalam pembuatan setiap MOL.

1. Ada Bahan Yang Akan Digunakan
Apa bahan tsb? Sangat banyak. Dan tersedia di sekitar lingkungan kita. Bahan-bahan ini dapat dikatagorikan ke dalam tahapan/fase pertumbuhan tanaman
Pertama, Dominan unsur N : Rebung, Daun Gamal, pucuk-pucuk daun, dll.
MOL ini sangat baik, untuk pertumbuhan vegetatif awal tanaman.
Kedua, unsur N dan P agak berimbang : bonggol pisang, keong mas, buah-buahan, limbah dapur, dll
MOL ini sangat baik, untuk pertumbuhan vegetatif susulan tanaman.
Ketiga, Dominan unsur P : batang pisang, biji coklat, dll
MOL ini sangat baik, untuk aplikasi masa primordial tanaman.
Keempat, Dominan unsur K : sabut kelapa, amplas teh, dll
MOL ini sangat baik, untuk aplikasi pengisian bulir.

2. Ada Bahan sebagai Sumber Karbohidrat
Dari bahan-bahan tsb, nantinya akan muncul MO. Nah, MO ini butuh “makanan” untuk mengolah bahan-bahan tsb. Oleh sebab itu, diberikan sumber karbohidrat tsb.
Sumber karbohidrat tsb bisa berupa : air cucian beras (lira), dedak, nasi, gabah/beras yang ditumbuk, jagung yang dihaluskan, dll

3. Ada Bahan sebagai Sumber Energi
Untuk sumber energi ini, biasa dalam bentuk bahan-bahan yang manis. Misalnya: molase/tetes tebu, gula merah, gula aren, gula pasir, air kelapa, isi buah maja matang, batang tebu, dll
Makanya, ada membuat MOL keong mas, bahan utamanya ada 3 saja: keong mas, air cucian beras dan buah maja. Tapi, ada juga yang menggunakan : keong mas, air cucian beras, air kelapa dan gula merah.
Masalah takaran disesuaikan dengan formulator sendiri (kita sendiri). Semakin sering membuatnya, akan paham takaran bahannya. Intinya: semakin pekat MOL akan semakin baik,,,
Oleh sebab itu, bahan-bahan tsb di atas, disesuaikan dengan apa yang ada di sekeliling atau lingkungan hidup kita. Bahan-bahan tsb mudah didapatkan dan murah. Apalagi, bila kita tinggal ambil saja alias gratis.

Bagaimana Proses Pembuatannya
Apabila kita ingin membuat MOL, kita siapkan semua bahan tsb. Kemudian dimasukkan ke dalam ember. Nah, dalam proses ini, sepengatahuan saya, ada 3 cara perlakuan yang bisa digunakan :

Pertama, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah tertutup. Bila demikian, formulator MOL harus tiap hari mengaduk isi MOL tsb. Biasanya, dilakukan tiap pagi. Masalah waktu, terserah yang buat MOL.
Kegiatan ini harus dilakukan sekitar 10 hari. Dan biasanya, setelah 14 hari proses ini sudah selesai.

Kedua, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah yang bagian atasnya ditutup pakai kertas koran. Tujuan penutupan ini, agar MOL yang kita buat tidak kemasukan lalat atau serangga lainnya.
Dengan demikian, sang formulator tidak perlu mengaduk proses pembuatan MOL tsb. Biasanya, setelah 14 hari proses pembuatan MOL  ini sudah selesai.

Ketiga, semua bahan dimasukkan ke dalam ember/wadah tertutup. Cuma, bagian atas penutup diberi lubang. Lubang ini nantinya akan dimasukan selang kecil. Selang ini akan dihubungkan dengan botol bekas air mineral yang berisi air. Tujuannya agar suhu/panas dan gas yang dihasilkan dalam proses pembuatan MOL ini disalurkan lewat selang tsb ke dalam botol tsb. Dengan cara ini, sang formulator MOL tak perlu mengaduk proses pembuatan MOL tsb.

http://oksigenpertanian.wordpress.com

Cara Pembuatan Ekstrak Kentang untuk Pembiakan Coryne Bacterium


Setelah kita membaca cara pembiakan/ memperbanyak bakteri corine (Coryne bacterium) tentunya kita harus membuat ekstrak kentang sebagai media utama pembiakan tersebut. Ini adalah cara pembuatan ekstrak kentang untuk pembiakan bakteri corine (Coryne bacterium) :
Alat dan Bahan:
  1. Air bersih 20 liter
  2. Kentang 6 KG
  3. Gula pasir 0,5 KG
  4. Kompor
  5. Panci besar
  6. Pisau
Cara Pembuatan:
  1. Kupas kentang
  2. Cuci sampai bersih
  3. Potong-potong sampai ukuran kira-kira 1 cm3
  4. Rebus sampai kentang benar-benar lunak
  5. Ambil kentang yang berada dalam panci
  6. Biarkan dingin, setelah dingin campurkan dan larutkan gula pasir 0,5 kg kedalam ekstrak kentang tadi.
  7. Ekstrak kentang untuk pembiakan bakteri corine (Coryne bacterium) telah jadi namun sebaiknya saring dahulu sebelum digunakan.
http://www.gerbangpertanian.com

Ramuan Organik Mengatasi Mencret (Menggemukkan) Ternak


Obat mencret ini bukan hanya khusus untuk ternak namun juga bisa digunakan untuk unggas dan manusia. Selain sebagai obat mencret untuk ternak/ unggas ternyata juga akan meningkatkan nafsu makannya sehingga ternak/ unggas semakin gemuk. Makanan yang di makan juga sebagian besar akan terkonfersi menjadi daging. Obat mencret ini ternyata bisa juga digunakan untuk obat cacing baik untuk ternak maupun unggas.
Menurut informasi yang bisa ditangkap, jika digunakan untuk manusia ramuan ini akan cepat menggemukkan badan dan menyehatkan. Efek yang luar biasa dari ramuan ini adalah akan miningkatkan libido para lelaki. Nggak tanggung-tanggung setelah 2 jam, siap digunakan untuk tempur. 

Alat dan Bahan:
  1. Pohon bambu muda yang masih hidup dan belum bercabang
  2. Plastik transparan
  3. Gergaji
  4. Liggis
  5. Tali
  6. Saringan
  7. Nasi karon
  8. Toples
  9. Gula jawa
Cara Pembuatan:
  1. Pohon bambu yang masih hidup potong pucuknya, kemudian lobangi ruasnya barang 2-3 ruas.
  2. Masukkan nasi karon kedalam bambu tersebut sampai penuh
  3. Tutup dengan plastik transparan dan ikat dengan kencang
  4. Biarkan selama 3 hari
  5. Setelah 3 hari potong ruas bambu tepat dibawah ruas yang ada nasinya
  6. Bawa pulang lalu tuang nasi tersebut ke dalam toples
  7. Tutup rapat dan biarkan terfermentasi selama 8 hari.
  8. Setelah 8 hari saring dan peras, ambil airnya saja.
  9. Sebenarnya sampai proses ini ramuan obat untuk mencret ternak dan unggas sudah jadi.
  10. Jika ingin mengawetkan ramuan ini tinggal menambahkan gula jawa dengan perbandingan 1 : 1. Katanya dengan pencampuran gula jawa ini larutan tersebut mampu bertahan hingga 3 – 4 bulan.
Cara pemberian:
  1. Campurkan 1 sendok ramuan anti mencret dengan 3 jambe dan 1/4 kg daun sente, haluskan/ tumbuk lalu airnya diminumkan ke ternak kita. Untuk sapi 1 resep diatas diberikan seminggu sekali
  2. Kalau untuk ternak unggas seperti bebek dan ayam campurkan 1 sendok ramuan ditambah 1 rumpun teki. Tumbuk halus dan ambil airnya. Ramuan di atas dicampurkan air minum untuk 30 ekor unggas.
  3. Sebagai obat kuat dan penggemuk manusia sebaiknya menggunakan pohon bambu kuning dan menggunakan beras hitam. Cara pemberiannya langsung minum saja cukup 1/2 sendok saja seminggu sekali.
Menurut iformasi, ramuan obat mencret ternak/ unggas organik ini mengandung Amilum dan Lactobacillus. Mungkin juga masih terkandung bahan yang lain.

http://www.gerbangpertanian.com

Cara Mengukur Kadar Bahan Organik Tanah

Humus atau kita biasa mengatakan bahan organik tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Kadang kala kita juga menyebutnya sebai C-Organik tanah. Kenapa penting? Karena C-organik dalam tanah akan sangat menentukan perkembangan mikro organisme tanah, menentukan jumlah kapasitas tukar kation (mudah tidaknya unsur hara terserap oleh akar) dan akan menentukan agregat atau struktur tanah.
Dengan cara yang akan saya sampaikan nanti akan kita ketahui berapa persen kandungan bahan organik tanah dan akan kita ketahui secara sederhana tekstur/ komposisi tanah kita. Seberapa besar kandungan kerikil, pasir, debu dan liat tanah kita.  Cara ini adalah cara yang sangat sederhana yang digunakan para petani jadi bukan skala laboratorium.
Baiklah kita akan langsung praktek saja ya pak:
Bahan:
  1. Plastik pembungkus kacang bawang 1 meter
  2. Sampel tanah secukupnya
  3. Air secukupnya
Cara pelaksanaan:
  1. Ambil sampel tanah kita. (ambil dari 4 penjuru ladang/ sawah kita dan 1 lokasi tengah ladang/ sawah kita). Saat pengambilan sample tanah sebaiknya tanah dalam kondisi kering.
  2. Campurkan dengan cara diremas-remas dengan tangan secara merata.
  3. Ikat salah satu ujung plasik kacang bawang
  4. Setelah kelima sample tanah tersebut kita campurkan secara merata lalu kita masukkan dalam plastik tersebut sampai kira-kira setinggi setengah dari panjang plastik tersebut
  5. Tambahkan air bersih sampai hampir penuh.
  6. Tiup plastik sampai melembung dan ikat ujung plastik pada bagian yang belum diikat tadi.
  7. Kocok-kocong sampai tanah dan air benar-benar merata.
  8. Gantungkan plastik tersebut pada tiang
  9. Biarkan kira-kira satu/ dua jam
  10. Setelah benar-benar mengendap kita akan melihat komposisi/ penyusun tanah kita.
Keterangan:
  • Humus biasanya akan tersusun pada lapisan tanah paling atas setelah air dan berwarna hitam.
  • Disekitar humus ada lapisan debu/ lempung
  • Paling bawah adalah kerikil/ pasir.
Setelah kita mengetahui penyusun tanah kita otomatis kita akan mengetahu kandungan atau persentase bahan organik/ humus/ C-organik tanah kita. Kalau sekiranya bahan organik dalam tanah kita minim sebaiknya secepatnya kita menambahkannya pada lahan kita.

http://www.gerbangpertanian.com

Perbedaan EM4, MOL dan PGPR


Sebenarnya ada beberapa perbedaan yang mendasar dari EM4, MOL dan PGPR:
VARIABEL
EM4
MOL
PGPR
Bahan dasar pembuatanBuah-buahanBuah-buahan, Kotoran Hewan yang masih segar, Sampah dapur, Bonggol pisang, Nasi, trasi dllAkar bambu, ataupun akar tanaman yang lain yang tahan terhadap penyakit akar.
ManfaatMempercepat pembuatan kompos, menambah microorganisme tanah, menambah kesuburan tanah, bisa digunakan sebagai pupuk daun.Mempercepat pembuatan kompos, menambah microorganisme tanah, menambah kesuburan tanah, bisa digunakan sebagai pupuk daunMencegah penyakit akar tanaman, menyuburkan akar  tanaman, menambah mikroorganisme yang membantu tanaman, memproduksi Hormon bagi tanaman
Kandungan dan Jenis MikroorganismeBakteri fotosintetik, Actinomicetes, Bakteri asam laktat, Ragi dan jamur fermentasi.mengandung asam amino dan unsur mikro,Tergantung bahan pembuatnya dan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tetapi pada prinsipnya kandungannya hampir sama dengan EM 4Pseudomonas putida, P. fluorescens, Serratia liquefaciens, P. putida biovar B, dan Arthrobacter citreus (bakteri bermanfaat yang tumbuh disekitar akar)
ArtiEffective Microorganisme (Microorganisme yang bermanfaat bagi tanaman)Micro Organisme Lokal (mikroorganisme yang bersumber dari bahan tertentu yang bermanfaat bagi pertumbuahan tanaman. Sebagai contoh mikroorganisme dari rumen sapi, rumen kambing, bonggol pisang, nasi, buah-bahan dll)Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Mikroorganisme yang berada disekitar perakaran tanaman)
Apliksi pada tanamanPada daun dan akar tanamanPada daun dan akar tanamanHanya pada akar tanaman

http://www.gerbangpertanian.com

Membuat Benih Padi Unggul

Benih padi yang unggul sangat penting sekali bagi kita karena benih merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan budidaya kita. Bagaimanapun baikknya perawatan tanaman yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika benih yang kita gunakan sangat jelek.
Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun apakah semuanya mempunyai kualitas yang baik? Seringkali kita menemukan kejadian walaupun benih yang kita gunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah kita tanam hasilnya kurang memuaskan. Iyah, namanya juga jaman sekarang apa saja bisa dicurangin.
Langkah yang utama untuk membuat benih padi yang unggul adalah kita harus memiliki benih padi  berlabel putih, benih dengan label putih bisa kita dapatkan di balai benih padi setempat.  Seandainya kita kesulitan mendapatkan benih berlabel putih kita bisa juga menggunakan benih yang berlabel ungu. Benih berlabel ungu bisa kita dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan benih sekitar 25 Kg untuk lahan 1 ha.
Langka yang kedua kita siapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Lahan harus terisolasi dengan tanaman padi yang lain agar kemurniannya terjaga. Jarak antar lahan dan tanaman padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita menanamnya berbeda waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja caranya yang penting jangan sampai waktu pembungaannya sama.
Sebelum benih label putih/ ungu  kita semai, sebaiknya kita seleksi dulu dengan menggunakan air garam/ air abu. Gunakan benih yang terendam dan jangan gunakan benih yang mengapung. Rendam dengan air bersih selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam pula. Namun jika calon akar belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam lagi.
Lahan pesemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas kurang lebih 20 % dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi bisaa, hanya yang harus diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1 minggu sebaiknya kita beri NPK secukupnya. Dan saat bibit satu minggu menjelang  tanam sebaiknya kita aplikasi pestisida, agar saat penanaman nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.
Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memerhatikan jarak tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam legowo maksimal 4:1. Tanam harus umur muda, kurang dari 18 hss. Saat pelaksanaan jangan terlalu dalam. Gunakan cara tanam jiwir 1-2 batang per lubang. Inilah kunci untuk meningkatkan produksi benih padi unggul.
Dalam pemeliharaan yang paling penting adalah pengairan yang berselang, yaitu pemberian air dan buang air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan selalu direndam air. Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100 kg/ha atau sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun.  Pemupukan bisa diberikan 2 kali ataupun 3 kali.
Ketika tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih. Penyortiran dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi yang berbeda varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis gulma yang sefamili dengan padi.
Ada trik juga untuk memantapkan pengisian bulir, yaitu dengan cara menambahkan pupuk NPK ketika bulir padi telah masak susu. Hal ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan memundurkan masa panen.
Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan dengan tanaman padi konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak tercampur dengan benih lain. Gunakan sabit yang bergerigi dan taruh potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat padi menguning sekitar 90 %.
Penjemuran calon benih padi unggul sebaiknya  tidak dilakukan dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal atau anyaman bambu. Penjemuran sebaikknya dilakukan saat pagi hari sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore hari sekitar jam 14.30 sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar 14-12 %. Sebelum digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan stagnasi dulu (disimpan dalam karung) sekitar  1-2 minggu. Setelah proses stagnasi bibit padi unggul siap digunakan.

http://www.gerbangpertanian.com

Bahan Utama Pembuatan MOL


Telah kita ketahui bahwa peran mikroorganisme sangat penting bagi tanaman. Terutama berguna untuk membantu kesehatan dan penyerapan unsur hara dalam tanah. Pemupukan terhadap tanaman yang dilakukan para petani yang semakin lama semakin banyak membuktikan bahwa tanah kurang responsif terhadap penambahan pupuk. Tanah yang demikian itu disebabkan karena kurangnya bahan organik dan mikroorganisme tanah sebagai juru masaknya.  Untuk mencari dan mengembangkan mikroorganisme sebenarnya tidaklah sulit, karena mikroorganisme sebenarnya sudah ada dan sangat banyak jumlah dan jenisnya disekitar kita. Biasa kita sebut mereka dengan mikroorganisme lokal (MOL). Tinggal kita ambil mereka, kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan kita.

Untuk membuat MOL sebenarnya hanya dibutuhkan 3 bahan utama :

1. Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan bakteri/ mikroorganisme sebagai sumber energi. Untuk menyediakan karbohidrat bagi mikroorganisme bisa diperoleh dari air cucian beras, nasi bekas/ nasi basi, singkong, kentang, gandum, dedak/ bekatul dll
2. Glukosa. Bahan ini juga sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan mereka). Glukosa bisa didapat dari gula pasir, gula merah, molases, air gula, air kelapa, air nira dll
3. Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal). Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain buah-buahan busuk, sayur-sayuran busuk, keong mas, nasi, rebung bambu, bonggol pisang, urine kelinci, pucuk daun labu, tapai singkong dan buah maja. Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya Rhizobium sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.

Ketiga bahan tersebut tinggal dicampur ditambah air dan ditutup rapat atau biasa disebut difermentasi. Setelah 1-3 minggu bahan tersebut akan mengeluarkan bau alkohol yang tajam, itu tandanya proses fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi. Jika kebalikannya, berbau busuk seperti bau got atau bau bangkai berarti harus di ulang karena tidak jadi. Kegagalan biasanya terjadi karena penutupan kurang rapat.

http://www.gerbangpertanian.com    

Resep Perekat Pestisida Nabati


Bahan dan alat :
  1. Air panas 5 gelas kecil
  2. Biji lerak 5 buah
  3. Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter
  4. Saringan
Cara membuat perekat pestisida  nabati:
  1. Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan
  2. Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut
  3. Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya.
  4. Kemudian saring dan ambil airnya.
Cara penggunaan perekat pestisida nabati :
  1. Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih15 liter)
  2. Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman.
  3. Jangan lupa nyemprotnya sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore
Jika dirasa perekat tersebut kurang pekat / kurang kuat bisa ditambahkan biji leraknya, misalnya 10 biji untuk 1 tangki semprot.
Ampas dan biji lerak sisa dari penyaringan tadi jangan di buang karena bisa kita gunakan sebagai pestisida juga. Biji dan sisa saringan tadi sangat efekti sebagai repellent (penolak serangga hama). 
Barangkali ada yang belum tahu biji lerak silahkan lihat gambarnya :
lerak-perekat-pestisida-organik-

Dosis dan Cara Pemupukan Padi


Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan dosis dan cara pemupukan tanaman padi sangatlah sulit karena dosis pemupukan tanaman padi sangat relatif sekali, sangat tergantung dari cuaca atau iklim, jenis tanah, ketersediaan unsur hara dalam tanah, ketersediaan bahan organik dalam tanah, varietas tanaman padi, jenis pupuk yang diberikan dan cara pemberian pupuk. 
Seperti telah tulis diatas bahwa dosis pupuk untuk tanaman padi sangatlah variatif sekali antara daerah yang satu dengan yang lain, antara petani yang satu dengan petani yang lain dan antar musim juga berbeda.  Kalau maspary boleh merekomendasikan justru gunakan ilmu titen anda, maksudnya cobalah dengan dosis yang kecil dulu kalau hasilnya kurang bagus baru dinaikkan dosisnya pada musim yang akan datang. Anda tentunya yang lebih paham dengan kondisi tanah anda.

Sebagai gambaran saja untuk tanah normal pemerintah memberikan rekomendasi pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250 kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Itu hanya dosis anjuran, untuk menentukan dosis secara tepat maka anda harus melakukan uji coba pada tanah milik anda sendiri baik itu antar musim maupun antar lokasi.

Berikan pupuk menurut prediksi anda dan lakukan pengamatan sudah maksimal apa belum. Jika belum lakukan pemupukan dengan dosis yang berbeda lagi, demikian seterusnya sampai anda menemukan dosis yang benar-benar optimal untuk tanaman padi anda. Tapi dalam pemeberiannya jangan terlalu jauh melampaui anjuran pemerintah tersebut diatas.

Waktu pemberian pupuk pada tanaman padi juga sangat bervariasi, tetapi menurut maspary adalah sebagai berikut:
1. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl (200-250 Kg : 100-150 Kg : 75-100 Kg /ha). Satu hari sebelum tanam lakukan penyebaran pupuk SP36 100%. Setelah umur 7 hst lakukan penyebaran Urea 30% dengan KCl 50%. Ketika umur 20 hst lakukan penyebaran urea 40 % dan setelah berumur 30 hst lakukan penyebaran urea 30% dan KCl 50%. Jika anda menggunakan Urea, SP36 dan KCl namun anda mempunyai BWD. Aplikasi pertama dan kedua sama seperti diatas (Sebelum tanam aplikasi SP36 100%, 7 hst aplikasi urea 30% ditambah KCl 50%), tetapi setiap seminggu sekali lakukan tes warna daun dengan BWN. Jika hasil pengetesan tersebut dirasa butuh penambahan urea baru lakukan penambahan sedikit saja sekitar 10%. Pengetesan dilakukan sampai tanaman padi berumur 40 hst. Pada umur 30 hst KCL yang tersisa 50% diberikan semuanya.
2. Jika anda menggunakan Urea dan NPK Ponska (100 Kg : 300 Kg / ha). Umur 7 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%, pada umur 20 hst berikan urea 40% dan setelah umur 30 hst berikan urea 30% dan NPK Ponska 50%. Jika menggukan BWD aplikasi 7 hst berikan Ponska saja 50% tanpa urea, setelah satu minggu lakukan test dengan BWD jika hasil tes dirasa perlu penambahan urea lakukan penambahan 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD. Ketikan umur 30 hst berikan Ponska yang 50%.
3. Jika anda menggunakan Urea dan NPK Pelangi (100 Kg : 300 Kg / ha). Berikan NPK pelangi 100% di saat padi berumur 1 hst. Setelah satu minggu berikan urea 30%. Ketika umur 20 hst berikan urea 40% dan ketika padi berumur 30 hst berikan urea yang 30%. Jika anda menggunakan BWD berikan NPK Pelangi 100% ketika padi berumur 1 hst, setelah 7 hst lakukan test dengan BWD dan jika hasil test BWD dirasa perlu dilakukan penambahan lakukan penambahan urea 10% saja. Demikian seterusnya lakukan pemberian urea setelah melakukan test dengan BWD setiap 1 minggu sekali.

Beberapa cara aplikasi pupuk pada tanaman padi adalah :

1. Taburkan secara merata pada areal sawah jika anda menggunakan sistem tegel.
2. Jika anda menggunakan sistem tanam jajar legowo maka pemberian pupuk hanya pada tempat yang ada tanamannya atau diluar legowo. Pemberian atau penyebaran dilakukan melalui legowo tersebut.
3. Pemberian pupuk ada juga yang dijimpitkan dan ditaruh diperempatan jarak tanaman padi. Jadi tidak disebar secara merata.
4. Ada juga petani yang kreatif yang memberikan pupuk tersebut dengan cara dijimpitkan di perempatan di antara tanaman lalu diinjak dengan satu kaki.
Semua itu terserah anda, jika ada waktu dan tenaga pemberian pupuk dengan cara dijimpit dan diinjak merupakan pemberian pupuk paling efektif karena bisa mengurangi terbuangnya pupuk oleh penguapan maupun terbawa aliran air. Namun jika anda merasa repot dan nggak ada waktu boleh disebar saja secara merata.

http://www.gerbangpertanian.com

Membuat Score/Booster Padi Organik


MEMBUAT SCORE/ BOOSTER PADI ORGANIK
Fungisida produk PT Syngenta berbahan aktif difenokonazol ini memang sangat populer dan laris pada tanaman padi walaupun sebenarnya pertama keluar bukan direkomendasikan untuk tanaman padi.  Saking larisnya sehingga banyak perusahaan berbondong-bondong membuat dan memasarkan  produk generiknya score atau bahan lain yang satu golongan dengan difenokonazol.

Memang score ini jika diaplikasikan ke tanaman padi memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih sehingga disebut sebagai booster padi. Layaknya seperti TV yang dikasih antena dan boosternya menjadi jelas dan bersih gambarnya. Bahkan ada beberapa petani didaerah maspary yang keliru dalam menggunakan score tersebut, mereka mengalihkan biaya pembelian pupuk dasar untuk membeli score. Mereka anggap kalau score itu adalah pupuk yang mampu menggantikan fungsi pupuk organik. Padahal kita ketahui kalau score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan score tersebut. Cuma kelebihan score adalah mempunyai efek booster tersebut.

 Bahan pembuatan booster padi/ score organik :

- 1/4 kg telor ayam atau bebek
- 1/2 kaleng susu kental manis
- 100 ml madu murni

Cara membuat score/ boster padi organi :

- Campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan)
- Bender sampai benar-benar homogen atau tercampur merata
- Masukkan dalam botol yang tertutup rapat

Cara menggunakan booster padi/ score organik :

- Semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan hst
- Konsentrasi penggunaan adalah 6 - 7 sendok makan per tangki atau sekitar 2 ml/ liter air
Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan saja dalam botol tersebut. Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi dicirikan dengan mengembangnya botol maka tiap pagi harus dibuka sebentar dan dikocok - kocok agar tekanan dalam botol keluar sehingga botol tidak meledak. Jika sudah tidak terjadi fermentasi lagi tidak perlu dibuka tiap hari.

Booster organik yang kita buat tersebut kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutukan unsur hara. Dengan tercukupinya kebutuhan unsur hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir padi akan terlihat montok dan mengkilap.

http://www.gerbangpertanian.com

Aplikasi MOL Pada Tanaman Padi


Berikut aplikasi MOL (Mikro Organisme Mol) pada tanaman padi :
MOL
FUNGSI
WAKTU APLIKASI
(hst)
Dosis
Lt/ ha
Daun Gamal
Penyubur dan cegah penyakit
Disemprot saat 10, 20 dan 30  hst
14
Bonggol pisang
Dekomposer dan penyubur
Disemprot pada 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 hst
20
Urine Sapi
Menambah nutrisi tanaman
Disemprot 30 hst
30
Rebung Bambu
Pertumbuhan tanaman
Disemprot 40 hst
30
Daun Gamal
Penyubur dan cegah penyakit
Disemprot saat 40, 50 dan 60 hst
30
Buah dab sayuran
Membantu pengisian malai padi
Disemprot umur 60 hst
30
Keong mas/ Terasi
Menambah nutrisi
Umur 70 hst
30
Nimba
Mencegah hama dan penyakit
Tergantung serangan
30

Tabel penggunaan MOL diatas sifatnya hanya memberi bantuan unsur hara dan mencegah serangan hama dan penyakit serta menambah mikroorganisme menguntungkan tanaman ke dalam tanah. Jika dirasa kondisi tanaman masih kurang subur harus segera diberikan pupuk. Seandainya ada gejala serangan hama dan penyakit yang tidak mampu dikendalikan oleh MOL silahkan diaplikasi pestisida kimia. Kecuali anda ingin berbudidaya secara organik. 

http://www.gerbangpertanian.com

Membuat Perekat Pestisida Organik


Resep tersebut sangat sederhana dengan bahan yang sangat mudah diperoleh disekitar kita. Yang perlu diuji adalah berapa dosis/ konsentrasi penggunaan perekat pestisida organik tersebut yang paling tepat. Selain itu berapa lama ketahanan perekat pestisida organik  dalam penyimpanan juga perlu diteliti.

Alat dan Bahan Perekat Pestisida Organik :

1 buah Blender
1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus)
Minyak goreng 1 sendok makan

Cara Membuat Perekat Pestisida Organik (skala 1 tangki semprot) :

Masukkan 1 buah telor ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake 10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng).
Blender sampai benar-benar tercampur (homogen)
Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar-benar tercampur.
Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun.

Resep perekat pestisida organik ini bisa digunakan untuk membuat ovusida (membungkerkan telur, memandulkan telur, membunuh telur) ulat atau telur hama yang lain sehingga telur hama tersebut tidak bisa menetas dengan hanya menambahkan bahan tertentu dalam perekat pestisida organik tersebut.

http://www.gerbangpertanian.com

Cara Menyilangkan Tanaman Padi


Untuk mendapatkan suatu benih padi unggul seringkali kita harus menyilangkan/ mengawinkan  dua jenis padi yang masing-masing memiliki keunggulan berbeda. Ini membutuhkan kesabaran, butuh waktu sekitar 3 tahun untuk mendapatkan suatu benih padi unggul.

1. Menyiapkan dua buah varietas padi yang mempunyai keunggulan yang berbeda.
2. Tanam seperti biasa tunggu sampai mulai keluar malai
3. Bagi yang belum pernah lihat bunga padi silahkan lihat gambar bunga padi hasil jepretan maspary diatas.
4. Ambil bunga dari induk jantan yang akan kita kawinkan
5. Pada induk betinanya, saat malai padi keluar 3/4 lakukan pemotongon 1/3 malai dari atas
6. Buka dengan pinset kelopak bunga padi yang belum sempat membuka.
7. Lalu potong 6 benang sarinya (biasanya dalam satu kelopak ada 6 benang sari dan 1 putik)
8. Lalu tempel-tempelkan benang sari dari induk jantan pada putik induk betina.
9. Bulir padi yang belum sempat dikawinkan dirontok saja.
10. Jangan lupa tandai bulir padi yang telah kita kawinkan tersebut
11. Lalu biarkan padi tumbuh biasa sampai membentuk malai dan bulir padi (sampai waktu panen tiba)
12. Bulir yang telah kita kawinkan tersebut kita tanam lagi
13. Dari penanaman tersebut biasanya akan menghasilkan beberapa karakter tanaman padi. Ambil karakter yang dikehendaki.
14. Untuk menstabilkan hasil persilangan yang kita peroleh sebaiknya padi hasil seleksian tersebut kita kawinkan dengan induk jantan dan betina masing-masing 3 kali.
15. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perkawinan dengan padi yang tidak kita kehendaki, sebaiknya dalam penanaman tanaman padi yang telah kita kawinkan kita buang tanaman padi yang ada dipinggir minimal 1 meter dari tepi.

http://www.gerbangpertanian.com

Cara Tradisional Mengetahui Keasaman Tanah

Cara tradisional mengetahui keasaman tanah yang akan saya tulis ini hanya mendeteksi kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah kita. kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.

Langsung kita mulai saja praktek cara tradisional mengetahui keasaman tanahnya,

1. Ambil kunir sebesar jari telunjuk, potong jadi dua
3. Salah satu potongan kunir tadi, masukkan kedalam tanah basah yang akan kita ukur pH nya
4. Tunggu sampai kira-kira sengah jam (30 menit)
5. Ambil kunir tesebut dan lihat warna bagian potongan kunir tersebut
6. Jika warna bagian yang terpotong tadi pudar berarti tanah kita asam.
7. pH tanah kita netral jika hasil potongan tadi berwarna tetap cerah. Akan tetapi jika warna kunir tadi biru berarti tanah kita cenderung basa.
Walaupun cara tradisional mengetahui keasaman tanah tersebut tidak seakurat dengan menggunakan kertas lakmus ataupun pH meter, tetapi paling tidak bisa menjadikan gambaran kondisi pH tanah kita. 

http://www.gerbangpertanian.com

Cara Membuat Pupuk NPK Sendiri (Rumus Membuat NPK)


Kita ketahui bersama selain pupuk NPK harganya mahal apalagi yang tidak bersubsidi (NPK Mutiara, NPK BASF dan NPK Hydro), juga terkadan NPK bersubsidi kalau sedang kita butuhkan sulit didapatkan dikios-kios. Yah……. namanya barang bersubsidi, kadangkala dijadikan sebagai bahan permainan para pedagang. Walaupun terkadang sangat merugikan petani (barang langka dan harga diatas HET).

Artikel cara membuat pupuk NPK sendiri yang akan saya sampaikan merupakan cara menghitung/ mengkombinasi pupuk Urea, SP36 dan KCl sehingga mempunyai kandungan NPK sesuai dengan yang kita inginkan. Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai macam, 15:15:15 (NPK Ponska ), 16:16:16 (NPK Mutiara), 20:10:10 (NPK Pelangi) dan lain sebagainya.

Cara membuat pupuk NPK sendiri:

Kita tentukan dulu kandungan pupuk NPK yang akan kita buat. Untuk lebih mempermudah penjelasan kita contohkan akan membuat pupuk NPK sendiri dengan kandungan 20:15:10.
Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat 200 Kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.
Kita hitung jumlah masing-masing unsur hara yang kita butuhkan. Unsur N : 20% X 200 = 40 kg. Unsur P : 15% X 200 = 30 Kg. Unsur K : 10% X 200 = 20 Kg.
Kita konfersikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah kita persiapkan (Urea, SP36 dan KCl). Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40 Kg maka kita butuh Urea (100 : 54) X 40 = 74 Kg Urea. Untuk mendapatkan unsur P 30 Kg kita butuh SP36 (100 : 36) X 30 = 83,3 Kg SP36. Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 Kg akan kita perolaeh dari KCl (100 : 45) X 20 = 44,4 Kg.
Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 Kg setara dengan Urea 74 Kg + SP36 83,3 Kg + KCl 44,4 Kg.

Contoh pembuatan NPK lain :

Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska (15 : 15 : 15) maka kita butuh :

Urea : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 54) = 13,8 Kg Urea

SP36 : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 36) = 20,8 Kg SP36

KCl : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 45) = 16,66 Kg KCl

Saya kira harga 50 Kg NPK Ponska akan lebih mahal jika dibanding dengan kombinasi 13,8 Kg Urea, 20,8 Kg Sp 36 dan 16,66 Kg KCl. Selamat mencoba !

Belerang Sebagai Herbisida

Gulma menjadi salah satu musuh utama petani. Petani sering direpotkan dengan adanya tanamana pengganggu atau rerumputan yang sering menggaggu tanaman pokok. Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk mengatasi gulma tersebut petani harus membeli Herbisisda , yang harganya terus melambung, karena petani tergantung produk pabrikan atau kimia.

Alternatif bagi petani untuk mengurangi biaya produksi yaitu dengan membuat formolasi herbisida dengan bahan yang ada disekittar kita, sehingga harga lebih murah dan alami. bagaimana caranya, kita coba aja resep di bawah ini, yang tidakkalah dengan herbisida pabrikan.

Alat
Panci    : Tempat untuk merebus
Jerigen  : Tempat untuk menyimpan

Bahan
Air              : 4 liter
Garam         : 2 kg
Cuka 80%   : 2 botol
Belerang      : 3 ons

Proses pembuatan
- Air, garam, belerang direbus sampai mendidih
- Ditunggu dingin
- Setelah dingin cuka dicampur dan di aduk sampai rata
- Kemudian disimpan dalam jerigen

Aplikasi
(1) Untuk 1 tangki  semprot (isi 15 liter) , 2 gelas herbisida alami ( yang di buat)dimasukkan ke tangki dicampur dengan air 10-15 liter, lalu disemprotkan pada gulma. butuh waktu 1-2 hari untuk gulma menjadi layu dan mati
(2) Bisa juga di campurkan dengan rondap ( herbisida kimia) dengan perbandingan 1 roundap (herbisida kimia) di campur dengan 4 herbisida alami. Penggunaannay 1-2 gelas campuran gherbisida 9alami & kimia) untuk 10-15 liter air. Langsung bisa digunakan untuk semprot gulma.

Membuat Pupuk Kompos


Memanfaatkan Moretan/MOL  maka pembuatan Pupuk Bokasi/kompos dapat lebih cepat dilakukan dan hasilnya  memuaskan sehingga dapat dimanfaatkan   untuk memupuk tanaman kita
Pembuatan Kompos dapat dilakukan dengan bahan –bahan sebagai berikut :

1. Sekam 4 karung (100 kg)
2. Kotoran kambing 2 karung (100 kg)
3. Dedak halus 1 karung ( 10 kg)
4. Moretan /MOL  5  liter
5. Air 100 liter
6.  Alat penyiram 1 buah
   
       Adapun Langkah-langkahnya  :

1. Campur dan aduk sekam dengan kotoran kambing
2. Tambahkan dedak halus lalu diaduk lagi
3. Campurkan 3 gelas moretan dengan 10 liter air
4. Siramkam Moretan pada campuran sekam, kotoran kambing dan dedak sampai rata
5. Penyiraman Moretan dilakukan sampai campuran tidak mengeluarkan air ktika dikepal dan tidak buyar/pecak ketika di buka kepalannya
6. Tumpuk campuran setinggi  0,5 – 1 M. Tutup campuran dengan terpal selam 1 minggu. Setiap 3 hari  sekali di balik, Supaya tidak terlalau panas
7. Campuran telah menjadi Bokasi  jika muncul  bau seperti tape dan berwarna kecoklatan

Pupuk Organik Semprot


Pupuk Semprot atau pupuk cair banyak beredar di pasaran baik yang organik maupun non organik.  Banyak orang berfikir prakmatis , yang penting punya uang maka barang tersebut dapat di beli. Sebenarnya kalau kita mau meluangkan waktu sebentar dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar, kita bisa membuat sendiri pupuk semprot itu. Bahan dan cara membuat juga sangat mudah. Di bawah ini bahan dan cara membuat pupuk semprot.

Bahan  :
1. Gula merah ½ kg
2. Buah nanas matang 1 buah

3. Rebung bambu ½ ons
4. Kecambah ½ kg
5. Sulur beringin ½ ons
6. Air 5 liter

Cara Membuat

1. Semua bahan ditumbuk/dihancurkan kemudian derendam didalam air.
2. bahan disaring dan tempatkan dalam botol.
3. bahan siap digunakan dengan takaran/dosis 1 gelas untuk 10 liter air
4. Bahan disemprotkan pada tanaman 10 hari sekali

Kegunaan:
Menyuburkan tanaman yang berumur 20-50 hari

Pembuatan EM4 secara Mandiri


I. Cara pertama

Bahan
1.    Perasan becek (kotoran kambing, sapi yang masih ada di dalam usus dan belum berbentuk kotoran) sebanyak 5 liter
2.    Terasi ¼-1 kg
3.    Katul/bekatul minimal 3 kg Buah-buahan matang secukupnya atau dapat diganti dengan 1/4kg ula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)

Cara pembuatan
1.    Kotoran kambing atau sapi dikeluarkan dari dalam usus (bisa memanfaatkan kalau ada orang menyembelih kambing atau sapi.
2.    Campurlah kotoran yang agak keras dan yang sudah lunak. Bila terlalu keras berilah sedikit air.
3.    Campuran tersebut dimasukan kedalam kain, kemudian diperas hingga tinggal ampasnya dan air perasannya merupakan bahan dasar bakteri alami ditampung pada sebuah wadah/tempat.
4.    Rebus air sebanyak 5 liter di dalam panci besar hingga mendidih.
5.    Masukan tersai yang sudah dihaluskan sambil di aduk aduk, kemudian masukan juga katul secara perlahan-lahan lalu dinginkan
6.    beberapa jenis buah-buahan matang seperti nanas, mangga, pisang, pepaya dan lain diparut kemudian diperas dan diambil sari buahnya.
7.    Masukan air perasan sari buah-buahan tadi ke kalam adonan terasi dan bekatul, serta masukan juga 5 liter air perasan kotoran dan aduk hingga merata.
8.    Simpan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung selama satu minggu.
9.    Bahan siap digunakan untuk pembuatan kompos.


II.  Cara kedua

Bahan
1.    Berbagai jenis sari buah-buahan.
2.    Tetes air nira kelapa atau aren atau dapat diganti dengan gula pasir yeng diencerkan seperti tetes.

Cara Pembuatan
1.    Buah-buahan yang masak dihancurkan atau diparut, diperas dan diambil sari buahnya
2.    Air perasan sari buah dicampur dengan tetes gula/nira dengan perbandingan 1:1
3.    Simpan pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari selama satu minggu
4.    Bahan tersebut siap digunakan untuk pembuatan kompos atau pembuatan pupuk cair dengan penambahan air 1:1



III. Cara ketiga

Bahan
1.    Berbagai jenis buah-buahan yang sudah masak 5 kg.
2.    Tetes tebu, atau gula pasir/gula merah ¼ kg

Cara pembuatan
1.    Bahan ditumbuk atau diparut.
2.    Ambil sari buahnya dengan cara disaring atau di peras.
3.    Larutkan tetes tebu atau gula pasir/gula merah.
4.    Campurkan air perasan sari buah-buahan dengan larutan gula.
5.    Disimpan ditempat yang tidak terkana sinar matahari selama 2 minggu.
6.    Bahan siap digunakan untuk membuat kompos.


IV . Cara keempat

Bahan
1.    Air cucian beras 1 liter
2.    EM-Mandiri 1 sebanyak 10 sendok makan.
3.    Alkohol 40% atau air tape sebanyak 10 sendok makan.
4.    Cuka 10 sendok makan
5.    Gula pasir 1 ons

Cara pembuatan
1.    Semua bahan dicampur menjadi satu.
2.    Disimpan di dalam botol yang tertutup selama 2 minggu dan tidak terkena sinar matahari.
3.    Bahan siap digunakan.

Membuat kompos dalam karung


Rumah anda pasti menghasilkan sampah setiap hari, baik organik seperti sampah dapur atau anorganik misalnya plastik bekas tempat belanjaan. Anda kemanakan sampah anda itu? Kenapa tidak disortir dan dijadikan kompos saja? Gampang kok caranya.


Dampak limbah plastik yang menjadi penyumbang terjadinya pemanasan global memang benar-benar dahsyat. Sampah plastik yang baru bisa hancur setelah 1000 tahun membuka mata kita, betapa barang itu mengandung bahaya potensial. Apa jadinya bumi ini bila plastik masih terus dikonsumsi dan mendominasi segala macam kebutuhan hidup manusia. Sekedar anda ketahui, di Indonesia saja ada 300 juta kantong plastik yang dibuang setiap tahunnya. Berapa jumlah total di seluruh dunia?

Banyak kampanye dan publikasi yang menginformasikan betapa pentingnya ozone bagi bumi. Sebagai pelindung bumi terhadap sinar ultraviolet, ozone harus terus dijaga. Namun polusi yang terjadi di bumi terus mempertipis lapisan ozone. Asap yang keluar dari cerobong pabrik atau sampah yang dibakar menjadi salah satu penyebabnya. Tentang cerobong pabrik, bila anda pemilik pabriknya barangkali anda perlu mulai memikirkan bagaimana asap yang keluar dari cerobong bisa ramah lingkungan. Mengenai sampah, anda pasti punya. Pada dasarnya kita semua produsen sampah. Anda akan pusing sendiri bila tahu jumlah sampah yang anda hasilkan selama sehari, seminggu, sebulan, setahun. Daripada sampah-sampah itu dibakar, kenapa tidak didaur ulang saja menjadi kompos. Gampang kok caranya. Tidak perlu teknologi dan peralatan canggih. Untuk mengubah sampah menjadi kompos, cukup menjalankan langkah-langkah sederhana.

Kompos itu produk ramah lingkungan. Pasti itu. Dia itu kan hasil penguraian sampah organik yang akan dengan mudah diproses dan diserap bumi. Dengan penanganan yang benar, sampah organik kita bisa menjadi kompos dalam waktu enam minggu. Bandingkan bila sampah itu didiamkan saja dan alam yang memproses, diperlukan waktu enam bulan, baru sampah itu menjadi kompos. Jadi kita akan menghemat waktu hampir lima bulan bila mau bercapek-capek sedikit mengolahnya.

Sebelum pembuatan kompos dijalankan, sebaiknya anda perlu tahu tetek-bengek yang terkait dengannya. Dengan demikian nanti tidak akan bertanya-tanya lagi saat mengikuti langkah-langkah dalam proses pembuatan kompos.

Pertama, yang perlu diketahui adalah bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca. Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos yaitu:
1.        Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya belatung).
2.        Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa penyakit).
3.        Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung dalam kompos jadi).
4.        Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang rayap).
Kedua, starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali anda akan lebih puas jika bisa membuat sendiri. Selain itu, hemat. Starter yang dijual di toko harganya berkisar Rp.15.000. Mungkin lebih, mungkin bisa kurang. Anda cek saja sendiri deh. Yang pasti, anda tidak akan keluar uang sepeserpun bila membuatnya sendiri.Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal). Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah didapat. Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.

Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:
1.        Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.
2.        Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
3.        Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.
4.        Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.
5.        Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.
6.        MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.
Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Mending dibuang ke kali deh, beres urusannya. Nggak usahlah ikut-ikutan birokrat hitam yang berprinsip "bila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah." Kita balik saja prinsip itu menjadi "bila dapat dipermudah kenapa mesti dibikin susah." Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja emak anda untuk beli beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter.

Keempat, remeh-temeh. Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).

Setelah semua hal di atas anda mengerti, sekarang waktunya melakukan tahap-tahap pengomposan. Kita gunakan karung sebagai wadahnya.

Langkah 1:Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos. Langkah 2:Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama. Langkah 3:Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL. Langkah 4:Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL. Langkah 5:Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali. Langkah 6:Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam. Langkah 7:Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk. Langkah 8:Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Langkah 9:Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Catatan:
Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 450-650C. Karung terasa hangat bila dipegang.
Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 400C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.
Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.
Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.

Mengenal Pestisida Nabati Skala Rumah Tangga




Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis (menggunakan bahan kimia sintetis) yang dinilai praktis oleh para pencinta tanaman untuk mengobati tanamannya yang terserang hama, ternyata membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar bahkan bagi penggunanya sendiri. Catatan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang dan dari angka tersebut yang terbanyak terjadi di negara berkembang. Dampak negatif dari penggunaan pestisida diantaranya adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida, membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang salah dapat mengakibatkan racun bagi lingkungan, manusia serta ternak.


Cukup tingginya bahaya dalam penggunaan pestisida sintetis, mendorong usaha untuk menekuni pemberdayaan pestisida alami yang mudah terurai dan tidak mahal. Penyemprotan terhadap hama yang dapat mengakibatkan rasa gatal, pahit rasanya atau bahkan bau yang kurang sedap ternyata dapat mengusir hama untuk tidak bersarang di tanaman yang disemprotkan oleh pestisida alami. Oleh karena itu jangan heran bila penggunaan pestisida alami umumnya tidak mematikan hama yang ada, hanya bersifat mengusir hama dan membuat tanaman yang kita rawat tidak nyaman ditempati.

Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk kita jumpai bahkan tersedia bibit secara gratis. Contohnya seperti tanaman bunga kenikir yang masih dapat di temui ditanah-tanah kosong pada daerah yang cukup tinggi.. Jenis lain yang digunakan pun harus sesuai dengan karakter dari bahan yang akan digunakan serta karakter dari hama yang ada. Seperti peribahasa, tak kenal maka tak sayang, sehingga menjadi: tak kenal bahan dan jenis hama maka tak dapat mengusir dan mengendalikan hama. Bahan lainnya adalah kunyit, sereh, bawang putih, daun jatropa, daun diffen, jenis rempah-rempah dan lainnya.

Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.

Selain harus mengenal karakter dari bahan yang akan digunakan, karakter hamanya sendiri pun harus diperhatikan dengan baik. Dengan mencari informasi karakter hidup hama, mendengarkan dari pengalaman orang lain serta mengamati sendiri, kita dapat mencari kelemahan dari hama tersebut. Contohnya untuk kutu yang menempel kuat di batang atau daun dapat diatasi dengan menggunakan campuran sedikit minyak agar kutu tidak dapat menempel. Selain itu, untuk semut yang menyukai cairan manis pada tanaman, dapat disemprotkan air sari dari daun yang sifatnya pahit seperti daun pepaya, daun diffen, dan lainnya.

Berikut beberapa contoh hama dan pestisida alaminya:

1. Kutu Putih pada daun atau batang. Dapat digunakan siung bawang putih yang ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis yang diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit minyak kelapa. Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang terserang hama.

2. Tikus. Buah jengkol dapat ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang sarang tikus. Atau dengan merendam irisan jengkol pada air selama 2 hari. Lalu semprotkan pada tanaman padi yang belum berisi akan menekan serangan walang sangit.

3. Berbagai serangga. Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air lagi serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis serangga perusak tanaman.

4. Aphids. Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan aphid pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di campurkan kembali dengan air sehingga lebih encer.

5. Berbagai serangga. Air rebusan daun kemangi atau daun pepaya yang kering ataupun yang masih segar, dapat disemprotkan ke tanaman untuk mengendalikan berbagai jenis serangga.

6. Nematoda akar. Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tahi Kotok) yang direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil saringan tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan media yang digunakan mudah dilalui oleh air.

7. Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur. Dengan membuat air hasil rendaman tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Lalu siram pada tanaman, umumnya efektif pada tanaman sayuran.

Banyak resep yang dapat ditemukan dari pengalaman. Selain itu, perhatikan teknis saat memberikan pestisida alami. Perhatikan curah hujan dan saat penyemprotannya. Usahakan menyemprot setelah hujan agar tidak luntur oleh air hujan. Selamat mencoba. n

Rerak (Lerak) dan Saponin Mampu Usir Keong Mas


Tahun 1990, keong mas ramai diberitakan menyerang padi. Luas penyebarannya pun terus meningkat. Hingga tahun 2004, luas serangan telah mencapai lebih dari 16.000 hektar di seluruh Indonesia. Melihat begitu luasnya areal tanam yang diserang, menurut Hendarsih Suharto, peneliti  hama dan penyakit dari Balai Besar Penelitian Padi (BBP Padi), keong mas pun bisa dikategorikan sebagai hama utama. “Sebab luas serangannya lebih luas dari rata-rata  serangan tungro dan blast,” ungkap Hendarsih kepada wartawan Agrotek beberapa waktu lalu.
Mimpi buruk karena serangan hama keong mas pernah dialami oleh petani di Margorejo dan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, serta beberapa daerah di Propinsi Banten. Menurut data yang dimiliki Departemen Pertanian, memang keong mas berpotensi  untuk menyerang persawahan di hampir semua pulau di Indonesia. Daerah yang sering terserang adalah Sumatera Utara, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bahkan akhir-akhir ini penyebarannya semakin luas, dengan dirambahnya wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Menurut Hendarsih, keong mas mempunyai kebiasaan memakan berbagai tanaman yang lunak termasuk padi yang masih muda. Biasanya keong mas memarut pangkal batang yang berada dibawah air dengan lidahnya hingga patah, kemudian patahan tanaman yang rebah tersebut  dimakan. Bila populasi keong mas tinggi dan air selalu tergenang, bisa mengakibatkan rumpun padi mati, sehingga petani harus menyulam atau menanam ulang.
Saat ini pengendalian yang sering dilakukan petani adalah dengan mengambil keong kemudian dimusnahkan. Namun karena para petani melakukan pengambilannya  kurang intensif, populasi keong mas pun terus meningkat.
Penggunaan pestisida anorganik sebenarnya diharapkan bisa membantu petani dalam pengendalian keong emas. Namun Hendarsih mengungkapkan bahwa di Indonesia, pestisida anorganik untuk keong mas hingga kini belum ada yang ampuh untuk mengendalikan keong mas. Bahkan menurutnya belum ada pestisida jenis tersebut yang terdaftar. Jadi tidak disarankan untuk menggunakan pestisida anorganik untuk keong mas.
Untuk menghilangkan mimpi buruk petani karena masalah ini, Hendarsih menyarankan penggunaan bahan nabati untuk dijadikan pestisida alternatif dalam mengendalikan keong mas. Saran ini didasari penelitian dan pengujian lebih dalam yang dilakukannya bersama rekan-rekannya.
Hasilnya, beberapa bahan nabati pun bisa digunakan sebagai pestisida nabati atau moluskisida untuk keong mas. Saponin, rerak, pinang, tembakau dan daun sembung  cukup efektif sebagai moluskisida nabati. Penggunaan bahan nabati dianjurkan Hendarsih dilakukan sebelum tanam, karena pada saat itu keong akan terganggu daya makannya, sehingga kurang merusak padi yang baru tanam.
Mengenal Bahan Nabati
Ada beberapa  pilihan yang baik untuk diterapkan dalam persawahan yang bersistem mina padi, dimana petani selain menanam padi juga memelihara ikan. Pilihan tersebut antara lain saponin dan rerak.
Saponin merupakan ampas dari pembuatan minyak biji teh yang banyak dipakai oleh pengelola tambak untuk membunuh ikan liar. Kandungan bahan kimianya mengandung saponin 12%, dan banyak digunakan oleh petani Pantura Jawa Barat. Rerak, atau sebagian orang menyebutnya Lerak, merupakan tanaman lokal yang biasanya diambil kulit bijinya dan dipakai untuk mencuci pakaian maupun sebagai shampoo. Kandungan saponin dalam buah rerak ternyata cukup tinggi, sehingga dapat merusak pakaian dan merontokan rambut. Kandungan racun dari biji rerak juga berpotensi sebagai pestisida.
“Sebaiknya penggunaan pestisida yang terbuat dari rerak dan saponin ini jangan ditebar begitu saja di areal persawahan, karena akan memakan biaya yang besar. Jadi sebaiknya ditebar dititik-titik persawahan yang jelas ada keong emasnya,” katanya.
Dalam uji efektivitas yang dilakukan Hendarsih disebutkan bahwa biji teh (Camellia  spp) dapat membunuh keong pada konsentrasi 0,1 gram/liter. Sedangkan untuk limbah teh dibutuhkan 10 gram/liter agar dapat membunuh keong mas, dan bekerja lebih lambat dibandingkan dengan biji teh. Adapun daya kerja gadung basah terbukti lambat, baru pada 72 JSA dengan konsentrasi 15 sampai 25 gram/liter bisa membuat keong mati, dengan tingkat efektivitas antara 98 sampai dengan 100%.
Dengan rerak, selain efektif membasmi keong mas, juga tidak beracun terhadap siput lokal dan ikan mas. Aplikasi di sawah sangat ramah lingkungan, sehingga dapat dipakai untuk daerah mina padi. Sosialisasi manfaat rerak dapat melestarikan pohon rerak dan berguna untuk penghijauan. Hasil  di lapangan juga  menunjukkan hanya saponin (produksi Taiwan) dan buah rerak (Sapindicus rarak) yang dapat mengurangi tingkat serangan  keong mas dan  tingkat keefektifannya tidak berbeda dengan moluskisida sintetis niklosamida.

Membuat Pupuk Bokhasi




Bokashi adalah salah satu cara untuk membuat pupuk alami yang juga mudah  dilakukan.
Sedangkan bahan untuk membuat bokashi adalah sebagai berikut :
1.   Kotoran ayam     :    60 %
2.   Tanah                 :    25 %
3.   Sekam Padi         :    10 %
4.   Bungkil / Ampas :    5 %
5.   Mikro organisme nabati secukupnya.

Jika bahan hanya terdiri dari kotoran ayam saja makan tumpukan akan kekurangan udara, padahal proses fermentasi sangat membutuhkan udara, air dan panas. Proses fermentasi bokashi ini normal terjadi dalam waktu 14 - 21 hari. Jagalah kandungan air dalam calon bokashi ini cukup. Temperatur bokashi jika fermentasi terjadi akan berkisar 40 - 50 derajat Celcius. Jika melebihi suhu tersebut tambahkan air untuk menurunkan temperatur, jika temperatur dibawah normal tambahkan tanah atau sekam padi sehingga kandungan air terserap kedalam tanah atau sekam padi.

Pupuk Cair Alami



1. Pupuk Kandang Cair
Bahan :
1. Sebuah karung beras berukuran 50 kg.
2. Kotoran ternak/hewan yang masih baru.
3. Beberapa batu pemberat.
4. Tempat air dari tanah galian yang dilapisi plastik, atau drum (bekas tempat teer)
5. Air.
Cara pembuatan :
1. Isilah karung dengan  kotoran  hewan/ternak sampai 3/4 tinggi- nya, dan ujungnya diikat.
2. Masukkan karung tersebut ke dalam lubang atau drum dan isilah dengan air dengan perbandingan 2 liter air untuk 1 kg kotoran. Dengan  demikian   akan   dihasilkan    100 liter pupuk cair. Letakkan batu pemberat untuk menenggelamkan karung tersebut. Tutuplah lubangnya.
3. Sesudah 3 minggu keluarkan karung tersebut dari lubang drum.

2. Pupuk Cair dari Air Seni Hewan Ternak atau Manusia

Air seni/urine mengandung Ureum/Nitrogen yang dapat digunakan sebagai pupuk). Caranya yaitu dengan menyiramkan/menyemprotkan air seni yang telah diencerkan dengan perbandingan 1 bagian air seni : 20 bagian air) larutan.

3. Membuat Pupuk KCl Cair
Bahannya :  1. Air
                    2. Sabut kelapa secukupnya
                    3. Drum untuk merendam bahan
Cara membuatnya :
Masukkan sabut kelapa kedalam drum sampai setengahnya, setelah itu drum diisi air penuh dan ditutup rapat-rapat dengan plastik. Biarkan bahan dalam waktu dua minggu, setelah warna air berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman bahan tersebut sudah jadi KCL cair.
Penggunaannya:
Dapat dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.
Kasiatnya :
Batang, akar dan daun tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk buah akan beraroma harum dan manis rasanya.

1.    Pestisida Plus Pupuk daun Pahitan
Ki  Pahit, merupakan tumbuhan peredu liar berbunga kuning mencolok dan beerdaun menjari dapat digunakan untuk pupuk dan atau insektisida.
Pembuatan :
1 genggam daun setengah tua direndam dalm air panas 1 liter, setelah dicuci bersih. Diamkan beberapa malam dan saring. Siap disemprotkan setelah dicampur air dengan perbandingan 1 : 40/60 ( 1 ekstrak dan 40-60 air)
Kegunaan:
Tanaman pangan, hias, buah yang kurang subur akibat adanya serangan serangga dapat disemprot dengan larutan ini. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman, terutama arahkan nossle semportan ke bagian bawah permukaan daun.

Microorganisme Nabati



1. Dari Batang Pisang
Bahan :
1.    Batang pisang   : 1 Kg
2.    Nira /tetes : 1 Kg (Larutan gula 1/4 Kg :1 liter air)
3.    Tempayan keramik /dari tanah liat
Cara membuatnya :
Batang pisang di iris-iris tipis (jangan di cincang), celupkan pada nira/tetes, di tata dalam tempayan   secara padat sampai batang pisang tertata semua. Kelebihan nira/tetes disiramkan pada batang pisang dalam tempayan lalu tutup yang rapat, setelah dua minggu batang pisang dalam tempayan di remas-remas airnya di saring. Jadilah pupuk cair tersebut.
Penggunaan:
Untuk pupuk daun, gunakan dua sendok makan untuk satu tangki, kemudian semprotkan pada tanaman.

2. Mikro Organisme Nabati Dari Sari Buah
Bahannya :
·      Semua buah, buah apa saja yang telah tua dan masak (nanas, jeruk atau mangga).
·      Tetes / nira kelapa atau aren/gula pasir yang diencerkan seperti tetes. ( larutan gula = ¼ gula = 1 liter air)
Cara membuatnya :
Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, lalu disaring diambil air sari buahnya, air sari buah ini dicampur dengan tetes. Perbandingannya adalah 1 : 1 ( 1liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes).

Cara penggunaannya :
1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan pada :
·      Pembuatan kompos / bokasi.
·      Tanaman padi, palawija ataupun sayuran.

Cairan mikro organisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada didalam tanah, sehingga tanah menjadi tanah menjadi gembur.

Fusngisida Alami


Fungsi fungisida adalah untuk membasmi jamur yang menyerang tanaman. Berbagai tanaman yang sering diserang jamur adalah tomat, cabai, dan kentang ataupun tanaman lain.

Cara membuat fungisida :
Bahan

1.   Jahe 1 kg
2.    Lengkuas 1 Kg
3.   kunyit 1 Kg
4.   labu siam
Cara membuat :
Keempat bahan tersebut diparut lalu diperas dan disaring diambil airnya. Masukkan air saringan tersebut ke dalam botol atau tempat air lainnya untuk persedianan sewaktu-waktu.
Pemakaian  :

Untuk pemakaian campurlah  setiap 1 liter air dengan 20 cc larutan fungisida tersebut.. Jika diperlukan untuk bahan perekat lain dan sekaligus sebagai protein bagi tanaman tambahkan 2 butir telur ayam untuk campuran fungisida alami

2. Mengendalikan Jamur / Cendawan :
Bahan : Kunir 1 Kg. Jahe 1 Kg dan Laos 1 kg
Cara membuatnya :
Ketiga bahan trsebut diparut dan diperas diambil airnya, air peresan dapat mengendallikan jamur/cendawan pada tanaman buah-buahan.
Penggunaannya :
Dua sendok makan peresan bahan dicampur dengan air 10-15 liter lalu disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan jamur ( sebagai penangkal jamur ).

3. Mengendalikan Jamur / Cendawan antraknose/patek dan bercak ungu (alternaria porii):
Bahan : Kunir ,  Jahe, Kencur  dan  Laos
Cara membuatnya :
Semua bahan total beratnya 1 kg dengan berat masing-masing kira-kira sama. Ditumbuk halus (di blender), setelah berbentuk pasta campurkan 3 liter air.
Lalu ditambahkan Gambir  1 butir,  1ons gula pasir dan 1 liter EM4 (mikroorganisme). Larutan didiamkan selam 7 hari
Penggunaannya :
2 cc/ liter air

Herbisida Alami


1.      Dengan Mulsa

Mulsa adalah bahan yang berfungsi untuk menutup tanah hingga suhu dan udara dalam tanah dapat terkendali, tumbuhan pengganggu dapat terkendali akhirnya tanaman menghasilkan panen yang baik. Sesuai dengan pola pertanian berwawasan lingkungan maka dianjurkan memakai mulsa alami seperti : jerami, kulit kacang, kulit jagung, sisa panen yang lain (kedelai), pangkasan daun dan lain sebagainya.

2. Sisa penggilingan jagung yang diseabut GLUTEN yang kaya protein itu mengandung dipeptida yang merupakan senyawa penghambat pertumbuhan Gulma

Jenis gulma yang dapat dikendalikan oleh gluten :
1. Krokot (poluraca oleracea)
2. Dieng abang (Chenopodium album)
3. Bayam lia (amaranthus hybridus)
4. Rumput bebek  (Echinochloa sp)
5. rumput jampang (digitaria sp)

Cara pemakaian :
- Campurkan gluten ke tanah sebelum pindah tanam.
- Atau : Ditaburkan di tanah yang akan diolah 6 pekan sebelum tebar benih/bibit
Catatan :
Penaburan gluten jangan bersamaan dengan tabur benih/bibit

Kelebihan gluten : Kandungan N tinggi (10% dar berat keringnya) sehingga hemat pupuk Nitrogen
kelemahan gluten : Menyebabkan kelembaban tinggi sehingga rawan jamur

Nematisida Alami


Kenikir untuk membasmi nematoda

Kenikir selain daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, kenikir yang berwarna bunganya berlainan dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami.
Bahan :
            1 kg bunga kenikir (kenikir) bisa juga ditambahkan bahan-bahan lain.
Cara membuat :
            Tempatkan 1 kg bunga kenikir dalam tempat bisa dari plastik atau gerabah. Tuangkan air mendidih sebanyak 10 liter dan diamkan selama 24 jam. saringlah dan ambil airnya.
Cara Penggunaan :
            Air larutan tersebut disiramkan pada lahan tanaman yang terkenan nematoda akar.